TEORI KOMUNIKASI - Theory Cultural of Health Comunication (Teori Komunikasi Kesehatan)

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Terhitung sampai Selasa tanggal 02 Maret 2004 Pemerintah menyebut angka 360 yang meninggal dari puluhan ribu yang terserang penyakit yang dijangkitkan oleh nyamuk aedes aegypti itu. Bagaimana kegiatan kampanye promosi kesehatan dalam upaya preventif dan menurunkan jumlah penderita penyakit demam berdarah? apakah program kampanye selama ini belum efektif dalam menguatkan jaringan-jaringan sosial dan dukungan-dukungan sosial dalam upaya membentuk lingkungan yang berdampak pada kesehatan?
Menurut Effendi (1995) komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung
Istilah ‘komunikasi’ (communication) berasal dari bahasa Latin ‘communicatus’ yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain (khalayak). (Hovland, Janis dan Kelley : 1953)
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. (Barelson dan Steiner, 1964)
Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi.


Frank E.X. Dance (1976) dalam bukunya, ‘Human Communication Theory’ antara lain menginventarisasi 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan berbagai ahli.
Istilah ‘komunikasi’ (communication) berasal dari bahasa Latin ‘communicatus’ yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain (khalayak). (Hovland, Janis dan Kelley : 1953)
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. (Barelson dan Steiner, 1964).
Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa.
Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya kehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain.

Kesehatan
Kata dasarnya adalah sehat, yang berarti baik itu sehat jasmani maupun rohani. Jadi, Kesehatan adalah salah satu konsep yang sering digunakan namun sukar untuk dijelaskan artinya. Faktor yang berbeda menyebabkan sukarnya mendefinisikan kesehatan, kesakitan dan penyakit (Gochman,1988; De Clercq,1993). Setidaknya definisi kesehatan harus mengandung paling tidak komponen : biomedis,personal dan sosiokultural.
keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Definisi tersebut tidak hanya meliputi tindakan yang dapat secara langsung diamati dan jelas tetapi juga kejadian mental dan keadaan perasaan yang diteliti dan diukur secara tidak langsung.


BAB 2
PEMBAHASAN

Komunikasi Kesehatan
Proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media tertentu kepada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial.  Kesehatan komunikasi dapat didefinisikan sebagai"Seni dan teknik pemberitahuan, mempengaruhi, dan memotivasi penonton individu,kelembagaan, dan publik tentang isu-isu kesehatan penting. Ruang lingkup komunikasi kesehatan meliputi pencegahan penyakit, promosi kesehatan, kebijakan kesehatan, dan bisnis perawatan kesehatan serta peningkatan kualitas hidup dan kesehatan individu dalam masyarakat "- People Sehat 2010, "Sebuah bidang teori, riset dan praktek yang berkaitan dengan pemahaman dan saling ketergantungan mempengaruhi komunikasi simbolik dalam bentuk pesan dan makna) dan kepercayaan kesehatan terkait, perilaku dan hasil audiens yang berbeda dan berbagi informasikesehatan terkait dengan tujuan mempengaruhi, menarik dan mendukung individu, masyarakat, profesional kesehatan, kelompok khusus, pem." Cline, R. 2003.
"Komunikasi Kesehatan adalah pendekatan yang beragam dan multidisiplin untuk mencapai buat kebijakan dan masyarakatuntuk juara, memperkenalkan, mengadopsi, atau mendukung perilaku, praktek atau kebijakanyang pada akhirnya akan meningkatkan hasil kesehatan. "Schiavo, R. 2007, p. ataumekanisme dimana pesan-pesan kesehatan dikomunikasikan dari para pakar di bidangkesehatan medis dan masyarakat untuk orang-orang yang dapat dibantu dengan pesan-pesan ini. Jadi, komunikasi Kesehatan adalah proses penyampaian informasi tentang kesehatan.

Kharakteristik  Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses artinya komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan- serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Sebagai proses komunikasi tidak ‘statis’ tapi ‘dinamis’ dalam arti akan mengalami perubahan secara terus menerus.
   Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
   Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat.
   Komunikasi bersifat simbolis.
   komunikasi bersifat transaksional.
   Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang.

Komponen Komunikasi Kesehatan
Komunikator adalah orang atau lembaga yang menyampaikan pesan, misalnya berisikan himbauan untuk melakukan 3M dalam mencegah dan memberantas penyebaran dan perkembangan nyamuk aedes agyphti yang menyebabkan penyakit DBD.
Pesan adalah pernyataan yang didukung oleh lambang yang mempunyai arti, contohnya bias berupa slogan tentang hidup sehat dan lain-lain.
Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Komunikan bias berupa manyarakat maupun lembaga tertentu yang bertanggung jawab atas peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Media adalah sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan. Media dimaksud bias berupa media cetak maupun elektronik yang dahulu biasa dilakukan dengan kegiatan penyuluhan.
Efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan . efek atau dampak ialah nilai ketercapaian kita dalam penyanpaian pesan. Nilai baik maupun sebaliknya tergantung cara kita dalam menyampaikan pesan tersebut.

Mengapa Komunikasi Kesehatan Diperlukan di Bidang Kesehatan
Komunikasi Kesehatan menjadi semakin populer dalam upaya promosi kesehatan selama 20 tahun terakhir. Contoh, komunikasi kesehatan memegang peranan utama atau pengontribusi dalam pemenuhan 219 dari 300 tujuan khusus dalam Healthy People 2010. Apabila digunakan secara tepat, komunikasi kesehatan dapat mempengaruhi sikap, persepsi, kesadaran, pengetahuan dan norma sosial yang kesemuanya berperan sebagai precursor dapa perubahan prilaku. Komunikasi kesehatan sangat efektif dalam mempengaruhi prilaku karena didasarkan pada psikologi sosial, pendidikan kesehatan, komunikasi massa, dan pemasaran untuk mengembangkan dan menyampaikan promosi kesehatan  dan pesan pencegahan –pencegahan.
Karya awal yang mempengaruhi perkembangan komunikasi kesehatan di susun oleh National Cancer Institute (NCI) dan diberi judul Making Health Communication Programs Work: A Planner’s Guide. Panduann ini menyatakan bahwa bidang ilmu seperti pendidikan kesehatan, pemasaran sosial, dan komunikasi massa secara bersama mendefinisikan komunikai kesehatan. Bukan hal luar biasa apabila mendengar peryataan bahwa komunikasi kesehatan bahkan merupakan nama yang lebih baik untuk profesi daripada promosi kesehatan atau pendidikan kesehatan bahwa segala sesuatu yang dilakukan dalam promosi kesehatan melibatkan komunikasi untuk kesehatan. Kenyataannya, komunikasi kesehatan telah didefinisikan secara luas oleh Everett Rogers, seorang pelopor dalam bidang komunikasi, sebagai segala jenis komunikasi manusia yang berhubungan dengan kesehatan.
Ada dua perspektif utama yang diambil ketika mempertimbangkan komunikasi kesehatan dalam praktik promosi kesehatan saat ini. Beberapa praktisi memandang komunikasi massa sebagai proses menyeluruh yang membingkai penerapan intervensi promosi kesehatan. Praktisi ini memandang komunikasi kesehatan sebagai strategi atau aktifitas sempit seperti publikasi informasi atau sejenis komunikasi. Antar personal yang mungkin berlangsung antara pendidik kesehatan dan kliennya. Kedua pemikiran itu menyebabkan komunikasi kesehatan rentan terhadap penafsiran yang luas dan kesalahpahaman.
Jadi,komunikasi kesehatan diperlukan di bidang kesehatan karena komunikasi dalam kesehatan merupakan kunci pencapaian peningkatan tarap atau tingkat kesehatan masyarakat.Sejauh ini komunikasi senantiasa berkembang seiring berkembangnya dunia teknologi komunikasi. komunikasi yang dulunya biasa dilakukan dengan penyuluhan yang secaralangsung berhadapan dengan masyarakat dan dilakukan dengan media audio/radio sekaranglebih popular dengan penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media internetmaupun media cetak dan elektronik.

Landasan Komunikasi Kesehatan
Dalam Undang-undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 pasal 63 dijelaskan perlunya pengembangan Sistem Informasi Kesehatan yang mantap agar dapat menunjang sepenuhnya pelaksanaan manajemen dan upaya kesehatan dengan menggunakan teknologi dari yang sederhana hingga yang mutakhir disemua tingkat administrasi kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan dikembangkan terutama untuk mendukung manajemen kesehatan. Pendekatan sentralistis di waktu lampau menyebabkan tidak berkembangnya manajemen kesehatan di unit-unit kesehatan dan di Daerah. Manajemen memang akan berkembang dengan baik pada saat suatu unit atau Daerah diberi kewenangan untuk mengurus dirinya sendiri (otonom).
Dengan kurang jelasnya manajemen kesehatan diwaktu lampau, maka kebutuhan informasi dan datanya pun menjadi tidak jelas pula.
Oleh karena itu, tahun 2001 yang merupakan awal pelaksanaan Otonomi Daerah dapat dianggap sebagai momentum yang tepat untuk mulai mengembangkan kembali Sistem Informasi Kesehatan. Mendukung hal tersebut maka pada tahun tersebut di terbitkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 551/Menkes/SK/V/2002 tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). Seiring dengan pesatnya perkembangan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) maka pada tahun 2003 dikeluarkan Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengem-bangan egovernment. Kemudian dijabarkan lagi melalui
Surat Keputusan Menteri Informasi & Komunikasi nomor 56/KEP/M.KOMINFO/12/2003 tentang Panduan Manajemen Sist Dokumen Elektronik (versi 1.0) dan Surat Keputusan Kepala Badan Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/ 2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Lingkungan/Konteks Komunikasi
Lingkungan (konteks) komunikasi setidaknya memiliki tiga dimensi : fisik, sosio-psikologis dan temporal
  1. Dimensi Fisik
Ruang atau bangsal atau taman di mana komunikasi berlangsung disebut konteks atau lingkungan fisik - artinya , lingkungan nyata atau berwujud (tangible). Lingkungan fisik ini, apa pun bentuknya, mempunyai pengaruh tertentu atas kandungan pesan kita (apa yang kita sampaikan) selain juga bentuk pesan (bagaimana kita menyampaikan).
  1. Dimensi sosial-psikologis
Meliputi misalnya tata hubungan status diantara mereka yang terlibat, peran dan permainan yang dijalankan orang, serrta aturan budaya mesayarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, situasi serius atau senda gurau. Komunikasi yang diperbolehlan pada suatu pesta wisuda mungkin tidak diperbolehkan di rumah sakit.
  1. Dimensi temporal (waktu)
Mencakup waktu dalam sehari maupun wakti dalam hitungan sejarah dimana komunikasi itu berlangsung. Bagi banyak orang, siang hari bukanlah waktu yang tepat untuk berkomunikasi dengan orang lain, tapi bagi banyak orang, pagi hari justru paling ideal berkomunikasi. Waktu dalam sejarah tidak kurang pentingnya. karena kelayakan dan dampak dari suatu pesan bergantung, sebagian pada waktu atau moment pesan dikomunikasikan. Bayangkan misalnya, bagaimana pesan-pesan mengenai sikap dan nilai rasial, seksual, atau keagamaan disampaikan dan ditanggapi dalam waktu sepanjang sejarah.

Terminologi Kesehatan

Kesehatan adalah salah satu konsep yang sering digunakan namun sukar untuk dijelaskan artinya. Faktor yang berbeda menyebabkan sukarnya mendefinisikan kesehatan, kesakitan dan penyakit (Gochman,1988; De Clercq,1993). Setidaknya definisi kesehatan harus mengandung paling tidak komponen : biomedis,personal dan sosiokultural.
Frank E.X. Dance (1976) dalam bukunya, ‘Human Communication Theory’ antara lain menginventarisasi 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan berbagai ahli.
  • Komunikasi adalah suatu proses artinya komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan- serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Sebagai proses komunikasi tidak ‘statis’ tapi ‘dinamis’ dalam arti akan mengalami perubahan secara terus menerus.
  • Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
  • Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat.
  • Komunikasi bersifat simbolis.
  • komunikasi bersifat transaksional.
  • Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang.
  • Komunikator : orang atau lembaga yang menyampaikan pesan
  • pesan : pernyataan yang didukung oleh lambing yang mempunyai arti
  • komunikan : orang yang menerima pesan
  • media : sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan
  • efek : dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan
Kesehatan adalah salah satu konsep yang sering digunakan namun sukar untuk dijelaskan artinya.
Faktor yang berbeda menyebabkan sukarnya mendefinisikan kesehatan, kesakitan dan penyakit (Gochman,1988; De Clercq,1993)
Setidaknya definisi kesehatan harus mengandung paling tidak komponen : biomedis,personal dan sosiokultural

WHO (1947)
“ ....keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan...”
Perilaku Kesehatan menurut Gochman (1988)
“those attributes such as beliefs, expectations, motives, values, perceptions, and other cognitive elements, personallity characteristics, including affective and emotional states and habits that relate to health maintenance, to health restoration and to health improvement”
Definisi tersebut tidak hanya meliputi tindakan yang dapat secara langsung diamati dan jelas tetapi juga kejadian mental dan keadaan perasaan yang diteliti dan diukur secara tidak langsung.
Komponen perilaku kesehatan dapat dilihat dalam dua aspek perkembangan penyakit (Gerace dan Vorp, 1985). Pertama, adalah perilaku yang mempengaruhi faktor resiko penyakit tertentu. Faktor resiko adalah ciri kelompok individu yang menunjuk mereka sebagai at-high-risk terhadap penyakit tertentu. Kedua, perilaku itu sendiri dapat berupa faktor resiko.
Definisi tersebut tidak hanya meliputi tindakan yang dapat secara langsung diamati dan jelas tetapi juga kejadian mental dan keadaan perasaan yang diteliti dan diukur secara tidak langsung.
Komponen perilaku kesehatan dapat dilihat dalam dua aspek perkembangan penyakit (Gerace dan Vorp, 1985). Pertama, adalah perilaku yang mempengaruhi faktor resiko penyakit tertentu. Faktor resiko adalah ciri kelompok individu yang menunjuk mereka sebagai at-high-risk terhadap penyakit tertentu. Kedua, perilaku itu sendiri dapat berupa faktor resiko.

Faktor-faktor penunjang komunikasi yang efektif
Komponen pesan :
  • Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa menarik perhatian komunikan.
  • Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.
  • Pesan harus mampu membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
  • Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.
Komponen komunikan :
  • Ia dapat dan benar-benar mengerti pesan komunikasi.
  • Pada saat mengambail keputusan ia sadar bahwa keputusannya itu sesuai dengan tujuannya.
  • Pada saat mengambil keputusan ia sadar bahwa keputusannya itu bersangkutan dengan kepentingan pribadinya.
  • Ia mampu untuk menepatinya baik secara mental maupun fisik.

Komponen komunikator :
  • Trustworthiness atau kepercayaan pada komunikator.
  • Attractiveness atau daya tarik komunikator.
  • Source power atau kekuasaan : kemampuan untuk menimbulkan ketundukan atau kepatuhan (Kelman dalam Rakhmat, 1992 : 255)
  • Expertise atau keahlian komunikator.
Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan)

Menurut Rosenstock (1974, 1977)
Model ini dekat dengan Pendidikan Kesehatan
Konsep : Perilaku kesehatan merupakan fungsi dari pengetahuan dan sikap. Secara khusus bahwa persepsi sesorang tentang kerentanan dan kemujaraban pengobatan dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam perilaku kesehatannya


Konsep menurut McGuire (1964) :
Komunikasi dapat mengubah sikap dan perilaku kesehatan secara langsung pda kausal yang sama.
input (stimulus) output (tanggapan the stimulus)
Perubahan pengetahuan dan sikap merupakan pra kondisi dalam perubahan perilaku kesehatan

Input :
  • Source (sumber)
  • Messages (pesan)
  • Channel (saluran)
  • Audience (sasaran)
  • Tujuan pesan yang disampaikan
Output :
  • Kognitif (pengetahuan)
  • Sikap
  • Decision making
  • Perilaku yang dapat diobservasi

Konsep menurut Prochaska (1979) :
Mengukur perilaku kesehatan dengan tidak bergantung pada perangkap teoritik tertentu.
  • Prakontemplasi : belum berpikir perilaku sama sekali, belum bermaksud mengubah perilaku
  • Kontemplasi : memikirkan perilaku tapi belum siap melakukan
  • Aksi : melakukan perubahan perilaku
  • Pemeliharaan : pengentalan jangka panjang dari perubahan yang terjadi

Konsep menurut Preceed Model (presede) Lawrance Green, (1980)
Konsep :
  • Merncanakan program-program pendidikan kesehatan yang mengarah pada upaya pragmatik mengubah perilaku kesehatan daripada mengembangkan teoritis
  • Menganalisa kebutuhan kesehatan komunitas dengan Lima tahap diagnosis yang berbeda :
  • Sosial
  • Epidemiologi
  • Perilaku

Teori Pemahaman Sosial Theory of Social Learning (Bandura 1977)
Konsep :
Menekankan pada hubungan antara “orang”, ”perilaku” dan “lingkungan” dalam suatu proses “deterministik resiprokal”
Kalau lingkungan menentukan atau menyebabkan terjadinya perilaku kebanyakan maka individu menggunakan kognisinya untuk menginterpretasi lingkungan maupun perilaku yang dijalankan, serta memberikan reaksi dengan cara merubah lingkungan dan menerima hasil perilaku yang lebih baik

Hubungan Komunikasi Umum Dengan Komunukasi Kesehatan

1.Sumber 
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengiriminformasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dan satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender atau encoder .
Seringkali dalam berkomunikasi, komunikator itu dipandang bukan isi pesannya yangdiperhatikan oleh masyarakat, tapi siapa dia atau sebagai apa dia yang menyampaikan pesan tersebut. Ini berkaitan erat dengan kredibilitas (credibility) yang melekat pada diriseseorang.
Hovland dan Weiss menyebutkan bahwa kredibilitas dari seseorang terdiri daridua unsur:
- expertise (keahlian)
- trustworthiness (dapat dipercaya)
Tapi kita tidak bisa melupakan faktor lain yang selalu mengikuti kredibilitas sehingga lebihefektif yailu faktor atraksi komunikator (Source attractiveness) dan kekuasaan (source power ).

Menurut Herbert C, Kelman, komuinikasi yang kita lakukan akan mempengaruhi tigahal pada orang lain:
a.Internalisasi(intemalization) karena sesuai dengan sistem nilai yangdimilikinya,
b. Identifikasi (identification)
karena berhubungan dengan sesuatu yangmemberikan kepuasan sehingga memperjelas konsep dirinya, dan
c. Ketundukan / kepatuhan(compliance)
karena herharap mendapatkan reaksi yang menyenangkan dari kornunikasitersebut. Oleh karena itu penting bagi seorang komunikator untuk bisa ³menunjukkan´dirinya terlebih dahulu sebelum melakukan komunikasi. Untuk dapat menunjukkan diri perlu persiapan yang sangat matang terutama persiapan secara inteligensia dan pengetahuan yangamat matang.

2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah Sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melaluimedia komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa Inggnis pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message,content atau information. Supaya komunikasi sesuai dengan yang diharapkan,maka materi pesan harus jelas terutama dari segi bahasanya, agar terdapat kesamaan persepsi, kesamaanarti sehingga memudahkan terjadinya proses komunikasi.

3.Media
Media yang dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesandan sumber kepada penerima.
Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Adayang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasiantarpribadi pancaindera dianggap sebagai media komunikasi. Selain indera manusia, ada juga saluran- komunikasi seperti telepon, surat, telegram yang digolongkan sebagai mediakomunikasi antarpribadi. Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapatmenghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, di mana setiap orangdapat melihat, membaca dan mendeñgarnya. Media dalam komunikasi massa dapatdibedakan atas dua macam, yakni media cetak dan media elektronik.
Media cetak sepertihalnya surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur, stiker, buletin, hand out, poster, spanduk,dan sebagainya. Sedangkan media elektronik antara lain: radio, film, televisi, video recording, komputer, electronic board, audio cassette dan semacamnya.Berkat perkembangan teknologi komunikasi khususnya di bidang komunikasi massaelektronik yang begitu cepat, maka media massa elektronik makin banyak bentuknya, danmakin mengaburkan batas-batas untuk membedakan antara media komunikasi massa dankomunikasi antarpribadi. Hal ini disebabkan karena makin canggihnya media komunikasi itusendiri yang bisa dikombinasikan (multi-media) antara satu sama lainnya.

4.Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisaterdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara.Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan,atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telahdipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber.
Tidak ada penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi,karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak ditenima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan,apakah pada sumber, pesan atau saluran. Kenalilah khalayakmu adalah prinsip dasar dalam berkomunikasi. Karena mengetahui dan memahami karakteristik penerima (khalayak ), berartisuatu peluang untuk mencapai keberhasilan. komunikasi.

5. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dandilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menenima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang (De Fleur, 1982). Karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dantindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
Baik ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dan penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yangdigunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan.Hal-hal seperti itu menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber.

6.Lingkungan
Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannyakomunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni :
-lingkungan fisik 
-lingkungan sosial budaya,
-lingkungan psikongis, dan dimensi waktu.
Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadikalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis. Komunikasi seringkali sulitdilakukan karena faktor jarak yang begitu jauh, di mana tidak tersedia fasilitas komunikasiseperti telepon, kantor pos atau jalan raya. Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan pohtik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi misalnyakesamaan bahasa kepercayaan, adat istiadat dan status sosial.

Ciri-ciri Konsekuen untuk Komunikasi kesehatan :
  • Konsekuen yang segera mengikuti perilaku, jauh lebih kuat mempengaruhi perilaku daripada yang tertunda
  • Makin menonjol, relevan, penting dan bermakna bagi individu, konsekuen makin berguna
  • Konsekuen yang kongkret lebih berdayaguna daripada abstrak
  • Satu kali perilaku berhasil dipelajari, maka konsekuen yang menyenangkan tidak perlu mengikuti setiap kejadian untuk memelihara perilaku

Pengembangan Program Komunikasi Kesehatan
Analisa kebijakan komunikasi kesehatan apa yang sedang berjalan (dari pemerintah)
  • Kebijakan pemerintah tentang kesehatan saat ini
  • Issue-issue kesehatan yang sedang bergulir di tingkat nasional maupun internasional
Pengembangan Program Komunikasi Kesehatan

- Analisa kebijakan komunikasi kesehatan apa yang sedang berjalan (dari pemerintah)
  • Kebijakan pemerintah tentang kesehatan saat ini
  • Issue-issue kesehatan yang sedang bergulir di tingkat nasional maupun internasional
- Analisa kelembagaan mana yang sejauh ini berperan aktif baik public sector, privat sector maupun NGO
  • Kompetensi
  • Komitmen
  • Pengaruh
  • Cakupan garap/jangjauan
  • Kontinuitas

- Identifikasi sumber-sumber komunikasi mana yang paling efektif menjangkau audien (primer/sekunder)
- Data collecting sebagai informasi dalam perumusan program komunikasi kesehatan
Metodologi Penyusunan Program Komunikasi Kesehatan (a decision-making approach)



PENUTUP

KESIMPULAN

Kerjasama lembaga kesehatan dan elemen masyarakat sangat mempengruhi ketercapaian penyampaian informasi kesehatan. Komunikasi kesehatan hendaknya memenuhi unsur komunikasi itu sendiri, seperti lembaga kesehatan sebagai komunikator, masyarakat sebagai komunikan, internet maupun media cetak dan elektronik sebagai media dalam penyampaian pesan, pesan yang ingin disampaikan dan perubahan setelah disampaikan pesan sebagai efek positif.

KRITIK

Komunikasi dalam kesehatan hendaknya selalu mengalami perubahan seiring perubahan lingkungan dan disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan pelaku atau komunikator hendaknya lebih variatif dan inovatif dalam penyampaian pesan informasi kesehatan.


DAFTAR PUSTAKA

Robert J. Bensley & Jodi Brookins-Fisher, Metode Pendidikan Kesehatan Msyarakat, EGCISBN9794489212, 9789794489215, (Terjemahan Buku Online/Ebook)


Posting Komentar

1 Komentar